Teknologi Smart Farming dan Machine Learning sebagai Solusi Digitalisasi Peternakan Startup "Pitik"

Startup
JAVATEKNO MITRA SOLUSI - Teknologi Smart Farming dan Machine Learning sebagai Solusi Digitalisasi Peternakan Startup

Startup peternakan "Pitik" bekerja sama dengan Charoen Pokphand dalam pengadaan teknologi smart farming dan machine learning untuk mendeteksi temperatur, kelembaban, kadar ammonia, kecepatan angin, dan lainnya secara real-time

Peternakan menjadi salah satu sektor vital di Indonesia. Sebagai sumber protein hewani, sektor peternakan di Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Permintaan daging ayam, kambing, dan sapi di Indonesia terus meningkat. Elastisitas permintaan produk hewani relatif tinggi, tetapi ketersediaan barang rendah. Hal ini menjadikan harga daging ayam, kambing, dan sapi tidak stabil. Situasi ini menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi para peternak dan pengusaha daging di masa depan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.   

Peternakan menjadi bagian dari Lima Komoditas Strategis Nasional yang terutama ditujukan untuk menyediakan pangan dari ternak yang aman, sehat, dan halal. Selain kuantitas, yang terpenting yakni menjamin kualitas sumber daya gizi manusia harus cukup.

Protein hewani memainkan peran penting dalam meningkatkan asupan protein, misalnya daging, telur dan susu. Selain itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, sehingga meningkatkan pendapatan dan kekayaan masyarakat, terutama para peternak.

Namun sayangnya, perkembangan budidaya ternak di Indonesia masih tergolong tradisional. Padahal permintaan akan daging terus meningkat.

Diperlukan adanya sentuhan teknologi untuk menghasilkan hasil panen yang optimal. Tidak sedikit juga ternak yang hampir panen, tetapi terkena penyakit sehingga menularkan kepada hewan lain. 

Untuk mengatasi hal ini, startup pertanian “Pitik” melakukan digitalisasi peternakan. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan Charoen Pokphand mengenai uji coba teknologi yang akan diterapkan pada kandang ayam. Teknologi yang dimaksud yakni smart farming dan machine learning. 

Co-Founder sekaligus CEO Pitik, Arief Witjaksono, menyampaikan bahwa, kedua teknologi itu digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi kandang ayam broiler.

“Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam proses digitalisasi sektor peternakan ayam di Indonesia, terutama karena Charoen Pokphand Indonesia merupakan perusahaan agro industri terbesar yang beroperasi di Indonesia sejak 1971,” ujar Arief dalam keterangan pers, Selasa (25/10).

COO “Pitik”, Rymax Joehana, menjelaskan bahwa, teknologi smart farming dilengkapi dengan perangkat Internet of Things (IoT), Camera Tech, dan Smart Scale.

Alat itu diklaim mampu mendeteksi temperatur, kelembaban, kadar ammonia, kecepatan angin, dan lainnya secara real-time. Faktor -faktor tersebut sangat penting untuk mendeteksi mengapa masa panen ternak ayam di Indonesia tergolong lambat.

Selain teknologi smart farming, terdapat juga teknologi machine learning yang dilengkapi dengan komputasi awan.

Algoritma dari machine learning ini diharapkan mampu memprediksi siklus produksi menjadi lebih akurat. Sehingga, jika terdapat satu ayam yang terkena virus atau penyakit dapat segera terdeteksi agar tidak menular ke ayam lain. 

Saat ini, perangkat teknologi smart farming Pitik telah uji coba di lima lokasi farm dengan total populasi ayam 180 ribu ekor. Totalnya, sensor IoT Pitik terpasang di 500 titik di seluruh Jawa. 

“Teknologi smart farming ini dari sisi penggunaan pun paling mengedepankan peternak (farmer-centric) sehingga mudah diimplementasikan,” ujar Antoni, Assistant Vice President Charoen Pokphand Indonesia

Kerja sama ini diharapkan mampu menghasilkan ayam-ayam yang dari segi kuantitas dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia, pun dari segi kualitas daging yang dihasilkan sehat dan mengandung gizi tinggi.

Teknologi memang menciptakan efisiensi dan efektivitas untuk dapat menghasilkan hasil yang optimal. Memang diperlukan dana awal yang cukup besar untuk pengadaan teknologi, tetapi hasil yang diperoleh akan optimal dan dapat mengurangi risiko-risiko pengendalian akibat faktor-faktor yang mempengaruhinya. 

TernakAyamPeternakanSmartFarmingMachineLearningDigitalisasiStartup

Penulis: Kharisma Muzayyana
URL:
Headline: Teknologi Smart Farming dan Machine Learning sebagai Solusi Digitalisasi Peternakan Startup "Pitik"
Tanggal Update: 26 Oct 2022

Berita Teknologi Dari Portal Lain

Kami juga menyajikan beragam berita dari portal berita lain untuk melengkapi berita di Laman Javatekno
3 bulan yang lalu
Cyber Week is here and the beauty deals are rolling in. Sitewide sales seems to be the new fad this holiday season: Kosas, Paula’s Choice and Glossier are all at least 20% off while bigger retailers such as Sephora and Ulta have deals on everything from Olapl…
Variety
3 bulan yang lalu
Black Friday is here, but there are often so many deals to choose from that it can get overwhelming. From electronics to home goods, beauty and wellness, to gifts, it’s hard to determine what items are actually worth buying on sale — and what’s just a bunch o…
Variety
4 bulan yang lalu
Maximize your views & exposure with these tried & true content distribution strategies that are recommended regardless of industry, audience or business.
Justcreative.com
3 bulan yang lalu
Black Friday is one of the best times of the year to pick out a new smart device. Whether you’re shopping for yourself or a loved one, plenty of deals are going around, and we’ve scoured the depths of Amazon UK to bring you the best tablet and smartwatch deal…
GSMArena.com
3 bulan yang lalu
In order to defy climate change and the bark beetle, more deciduous trees are being planted in Swiss forests. If possible, their wood should be used several times before it ends up as firewood, thus releasing the previously bound CO₂ back into the atmosphere.…
Phys.Org
3 bulan yang lalu
A Curtin University study has revealed that a new method of capturing DNA could provide farmers with a valuable tool for boosting crop production—while also benefiting the environment.
Phys.Org

Berita Lainnya
Dalam kategori yang sama

JAVATEKNO - Electric Wheel, Startup Asal Bali yang Siap Dukung Emisi Nol dengan Kendaraan Listrik
Electric Wheel, Startup Asal Bali yang Siap Dukung Emisi Nol dengan Kendaraan Listrik
Electric Wheel, startup lokal dari Bali yang didirikan oleh I Gusti Ngurah Putra Darmagita, menghadi ...
JAVATEKNO - Menghubungkan Diaspora dan UMKM: Inovasi Lintas Batas Master Bagasi
Menghubungkan Diaspora dan UMKM: Inovasi Lintas Batas Master Bagasi
Master Bagasi, platform e-commerce lintas batas asal Indonesia, memudahkan diaspora menikmati produk ...
JAVATEKNO - Strategi MenkopUKM dalam Mendorong Startup Indonesia Menuju Pasar Internasional
Strategi MenkopUKM dalam Mendorong Startup Indonesia Menuju Pasar Internasional
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memaparkan tiga tantangan utama yang harus dihadapi startup ...
JAVATEKNO - Pendidikan dan Teknologi, Strategi UMG Idealab untuk Indonesia Emas 2045
Pendidikan dan Teknologi, Strategi UMG Idealab untuk Indonesia Emas 2045
UMG Idealab berfokus pada pengembangan startup dan sumber daya manusia untuk mendukung visi Indonesi ...
JAVATEKNO - Kerja Sama Indonesia-Australia:
Kerja Sama Indonesia-Australia: "International Landing Pad" Membangun Ekosistem Startup Global
Living Lab Ventures bekerja sama dengan pemerintah New South Wales melalui program International Lan ...
JAVATEKNO - Pendanaan Terbaru OpenAI: Inovasi Besar, Kerugian Lebih Besar?
Pendanaan Terbaru OpenAI: Inovasi Besar, Kerugian Lebih Besar?
OpenAI sedang berusaha mengumpulkan miliaran dolar untuk mendukung inovasi AI, namun biaya operasion ...
JAVATEKNO - Kolaborasi Maybank dan Modalku: Membangun Masa Depan Keuangan UMKM di Asia Tenggara
Kolaborasi Maybank dan Modalku: Membangun Masa Depan Keuangan UMKM di Asia Tenggara
Maybank berkolaborasi dengan Funding Societies untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklu ...
JAVATEKNO - Kolaborasi Google dan Holocene Tingkatkan Solusi Teknologi Penangkapan Karbon
Kolaborasi Google dan Holocene Tingkatkan Solusi Teknologi Penangkapan Karbon
Google menjalin kemitraan dengan Holocene untuk mengembangkan teknologi penghilangan karbon, membant ...
JAVATEKNO - Startup Pemenang CIIC 2024 Dapatkan Pendanaan Rp 10 Miliar untuk Teknologi Hijau
Startup Pemenang CIIC 2024 Dapatkan Pendanaan Rp 10 Miliar untuk Teknologi Hijau
Tiga startup inovatif memenangkan total pendanaan Rp 10 miliar dari Climate Impact Innovations Chall ...
JAVATEKNO - Family Office, Potensi Sarang Pendanaan untuk Startup Indonesia
Family Office, Potensi Sarang Pendanaan untuk Startup Indonesia
Family office di Eropa Tengah bisa menjadi sumber pendanaan potensial bagi startup Indonesia melalui ...
JAVATEKNO - Telkom Indonesia Resmikan IndigoSpace Aceh sebagai Pusat Inovasi Digital dan Inkubator Startup
Telkom Indonesia Resmikan IndigoSpace Aceh sebagai Pusat Inovasi Digital dan Inkubator Startup
IndigoSpace Aceh menjadi pusat inovasi dan inkubator digital yang mendukung pertumbuhan startup loka ...
JAVATEKNO - Nanoteknologi: Revolusi Pertanian untuk Hasil Panen Lebih Baik dan Ramah Lingkungan
Nanoteknologi: Revolusi Pertanian untuk Hasil Panen Lebih Baik dan Ramah Lingkungan
Nanoteknologi menghadirkan solusi inovatif untuk meningkatkan hasil panen, efisiensi sumber daya, da ...
JAVATEKNO - Gangguan Teknis Saat Promo 9.9, Shopee dan Tokopedia Alami Masalah Pelacakan Barang
Gangguan Teknis Saat Promo 9.9, Shopee dan Tokopedia Alami Masalah Pelacakan Barang
Gangguan pada aplikasi Shopee dan Tokopedia selama promo 9.9 menyebabkan fitur pelacakan pesanan tid ...