JAVATEKNO
Kharisma Muzayyana 
Xiaomi, perusahaan asal China yang didirikan tahun 2010 dengan mengusung produk unggulan berupa smartphone. Xiaomi memang menawarkan smartphone Android dengan harga yang terjangkau, namun spesifikasinya tidak kalah dengan merek-merek lain. Desain dan kustomisasi Xiaomi terbilang cukup menarik karena sukses menariik hati konsumen.
Lei Jun, mantan CEO Kingsoft, yang saat ini menjadi pendiri dan kepala eksekutif Xiaomi berupaya untuk menjadikan Xiaomi menjadi vendor smartphone terbesar di dunia dalam tiga tahun ke depan.
Lei Jun mengatakan mereka akan berupaya melakukan benchmark terhadap Apple dalam produk dan pengalaman. Maka dari itu, ia menggambarkan "perang hidup dan mati" untuk bersaing menjadi yang teratas.
Hal ini berarti mereka akan fokus pada segmen kelas atas dan berupaya untuk menyelip Apple, serta mencoba mengisi kekosongan yang ditinggalkan Huawei. Sebelumnya, Huawei merupakan vendor terbesar di China sebelum akhirnya dipaksa keluar dari pasar AS.
Pada kuartal keempat tahun 2021, Apple menyalip Vivo untuk menjadi merek smartphone teratas di Cina untuk pertama kalinya dalam enam tahun. Secara bersamaan, Apple menjadi vendor smartphone terkemuka di dunia, dengan satu dari setiap lima smartphone yang terjual adalah iPhone.
Meski demikian, pada kuartal edua tahun 2021, penjualan iPhone Apple sempat dilampaui Xiaomi untuk pertama kalinya. Hal ini berarti masalah supply pasokan produk bisa diatasi perusahaan. Namun, hal tersebut terus mengalami perubahan mengingat besarnya pengguna iPhone di China.
Diketahui juga bahwa Xiaomi menginvestasikan hampir US$16 miliar (Rp230 triliun) dalam penelitian dan pengembangan selama lima tahun ke depan. Hal ini dilakukan mengingat Xiaomi ingin menarik lebih banyak pelanggan dengan menggunakan ciri khasnya sendiri yang membedakan dengan Android di China lainnya yang juga menargetkan segmen high-end Apple yang menguntungkan.
Dari investasi tersebut, Lei Jun juga akan melibatkan pembukaan 20.000 toko ritel baru di Cina selama tga tahun ke depan, menambah 10.000 toko yang saat ini beroperasi di negara tersebut.
