WhatsApp resmi meluncurkan fitur Tab Komunitas atau Community dalam aplikasinya. Fitur Tab Komunitas WhatsApp ini dirilis secara global dan sudah tersedia bagi sejumlah pengguna di Indonesia secara bertahap.
Menurut WhatsApp, fitur ini diuji coba di 15 negara termasuk di Indonesia, dengan melibatkan 50 organisasi. Setelah melalui masa pengujian di berbagai negara, fitur Komunitas akhirnya diluncurkan November ini. Akan tetapi, ketersediaannya belum merata karena distribusinya dilakukan secara bertahap.
Apa itu Tab Komunitas di WhatsApp?
Fitur Community atau Komunitas di WA adalah fitur yang bisa menghubungkan beberapa grup WhatsApp dengan minat atau topik yang berkaitan, dalam satu grup besar. Grup besar yang menaungi grup kecil
Dengan kata lain, Tab Komunitas di WhatsApp adalah grup besar yang mewadahi grup-grup kecil, baik yang baru dibuat dalam komunitas itu sendiri, atau grup-grup WA yang sebelumnya sudah ada.
Meski digabung dalam grup besar, setiap anggota Komunitas masih dicakup dalam grup kecil masing-masing. Jadi, mereka tidak serta merta masuk pada grup kecil lainnya.
- Satu arah
Sementara itu bentuk komunikasi pada Komunitas WhatsApp secara umum bersifat satu arah, karena hanya admin yang bisa mengirimkan pesan. Adapun anggota Komunitas hanya berperan sebagai audiens.
Berdasarkan konsep tersebut, fitur Tab Komunitas di WhatsApp berguna untuk memudahkan pengelola grup atau admin menyebarkan informasi dengan mengumumkannya pada satu tempat, tanpa perlu mengirimkan informasi yang sama ke setiap grup kecil. Di sisi lain, anggota bisa menindaklanjuti pengumuman pada Komunitas dengan berdiskusi bersama anggota lainnya yang terhubung pada grup kecil.
- Bisa melihat grup lain
Anggota tidak memiliki opsi untuk membalas pesan dari admin atau bahkan memberikan reaksi pakai emoji sebagaimana di grup WhatsApp. Selain itu, anggota juga tidak bisa melihat siapa saja rincian partisipan yang terhubung di Komunitas.
Meski demikian, anggota bisa melihat daftar grup kecil yang bergabung dalam satu Komunitas. Bila salah satu grup kecil itu diklik, mereka bisa mengajukan diri atau meminta izin bergabung pada grup tersebut dengan cara menghubungi admin grup.
Bila pengguna merasa tidak nyaman atau tidak memiliki kepentingan dalam Komunitas, mereka bisa keluar dari Komunitas secara manual. Praktiknya sama seperti saat pengguna keluar dari grup WhatsApp. Perlu dicatat bahwa saat pengguna memilih keluar dari Komunitas, mereka tidak serta merta keluar dari grup asal, melainkan hanya keluar dari Komunitas saja.
Soal desainnya, tampilan Tab Komunitas sama seperti tampilan grup WhatsApp. Admin maupun anggota bisa melihat nama, deskripsi Komunitas maupun jumlah partisipan.
Khusus untuk admin, bisa melihat rincian anggota yang tergabung di Komunitas, menambahkan partisipan, menambahkan admin hingga 20 admin, mengatur Komunitas, dan lain sebagainya.
Fitur Tab Komunitas ditandai dengan ikon tiga karakter orang. Pada aplikasi WhatsApp versi mobile, tab Komunitas berada di sisi kiri tampilan utama atau bersanding dengan tab Chat.
Sementara pada WhatsApp versi web dan desktop, tab Komunitas berada di atas daftar obrolan, sejajar dengan ikon Status, Profil dan lainnya.
Dalam situsnya, WhatsApp juga berkata akan melengkapi Komunitas dengan fitur termasuk reaksi, berbagi file, panggilan suara dengan lebih banyak peserta hingga menambahkan kontrol admin. Dengan demikian, ada kemungkinan ke depannya anggota Komunitas bisa merespons pesan dari admin meskipun hanya menggunakan reaksi emoji. Selain itu, dengan adanya dukungan fitur Polling, anggota juga bisa memberikan tanggapan.
Dengan demikian, bentuk komunikasi di Komunitas bisa menjadi dua arah, alih-alih searah seperti saat ini. Sayangnya belum diketahui kapan fitur itu akan melengkapi Komunitas WhatsApp termasuk di Indonesia.