PT Telkom Indonesia memastikan bahwa tidak terdapat temuan data yang mengandung nomor IndiHome yang valid. Selain itu tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan riwayat pencarian (browsing history) dan data pribadi pelanggan secara berdampingan.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza menyampaikan pihaknya telah melakukan investigasi secara menyeluruh.
"Kami meyakini dan memastikan bahwa tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem kami dan ini 100 persen merupakan data yang difabrikasi oleh pihak maupun oknum yang ingin memojokkan Telkom, Keseluruhan data pelanggan, kami simpan di dalam sebuah sistem keamanan siber yang terintegrasi dan dikelola berdasarkan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku". Jelas Ahmad Reza dalam keterangannya, pada Senin 22 Agustus 2022.
Ahmad Reza menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi, data yang dijual di forum breached.to berjumlah 26.730.790 record dengan komposisi browsing history dan data pribadi. Periode data yang dijual selama Agustus 2018-November 2019. Namun, pihaknya menemukan keanehan dari data tersebut lantaran tidak ada sistem di Telkom Indonesia yang menyimpan riwayat pencarian internet dan data pribadi pelanggan secara berdampingan.
Oleh karenanya, dia meyakini data yang diduga merupakan data pelanggan IndiHome yang bocor tersebut bukan data pelanggan IndiHome yang sesungguhnya (difabrikasi).
"Kesimpulannya, tidak ada sistem yang di-breach dan dapat diduga data yang dipublikasikan di forum hasil fabrikasi," tegasnya.
Sementara itu, VP Network/IT Strategy, Technology & Architecture Telkom Rizal Akbar mengatakan bahwa data yang beredar saat ini mencantumkan nomor IndiHome yang tidak valid, baik dari jumlah digit maupun format penomoran. Adapun terkait data browsing history, Telkom menyimpan data tiga bulan terakhir sesuai peraturan perundangan yang berlaku untuk memastikan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan layanan, di antaranya UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan pengamanan data pelanggan dan menjadikan hal ini sebagai prioritas utama demi meningkatkan kenyamanan pelanggan," tutup Ahmad Reza.