Meta Platforms Inc., nama baru dari Facebook Inc semenjak 17 tahun silam. Sebelumnya, Facebook menggunakan logo "Like" biru. Namun, kini berganti menjadi logo "invinity" (tidak terbatas).
Hal itu disampaikan dalam pengumuman CEO Facebook Mark Zuckerberg pada hari Kamis (28/10/2021) waktu setempat.
"Meta" dipilih sebagai nama baru Fasebook Inc yang berarti "beyond" atau "melampaui", sejalan dengan visi Facebook untuk membagun "Metaverse".
Metaverse adalah lingkungan virtual dalam bentuk 3D, dengan pengguna tidak hanya melihat pada layar, tetapi dapat masuk didalamnya seakan-akan nyata.
Pada dasarnya, ini adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung, di mana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone, atau perangkat lain. Teknologi ini juga akan menggabungkan aspek lain dari kehidupan online seperti belanja dan media sosial.
"Ini adalah evolusi konektivitas berikutnya di mana semua hal itu mulai menyatu dalam alam semesta doppelganger yang mulus, jadi Anda menjalani kehidupan virtual Anda dengan cara yang sama seperti Anda menjalani kehidupan fisik Anda," kata Victoria Petrock, seorang anlisis teknologi
Anda dapat melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, melihat atau membuat karya seni dan mencoba atau membeli pakaian digital.
Metaverse juga bisa menjadi game-changer untuk shift kerja dari rumah di tengah pandemi Covid-19. Alih-alih melihat rekan kerja di kotak panggilan video, karyawan dapat bergabung dengan mereka di kantor virtual.
Facebook telah meluncurkan meeting software untuk perusahaan, yang disebut Horizon Workrooms untuk digunakan dengan headset Oculus VR-nya.
Headset berharga US$300 atau lebih, membuat pengalaman metaverse paling mutakhir di luar jangkauan banyak orang. Bagi mereka yang mampu membelinya, pengguna akan dapat berpindah di antara dunia virtual yang dibuat oleh perusahaan yang berbeda.
"Banyak pengalaman metaverse akan ada di sekitar kemampuan untuk berteleportasi dari satu pengalaman ke pengalaman lainnya," kata Zuckerberg.
Perusahaan teknologi masih harus mencari cara untuk menghubungkan platform online mereka satu sama lain. "Untuk membuatnya bekerja, akan membutuhkan platform teknologi yang bersaing untuk menyetujui serangkaian standar, jadi tidak ada orang di metaverse Facebook dan orang lain di metaverse Microsoft," kata Petrock.
logo meta sendiri digambar menggunakan teknologi virtual reality (VR) Quest milik perusahaan sendiri yang sengaja dibuat menjadi logo bergerak dengan gerakan meliuk unik secara terus menerus. Selama pergerakannya, logo ini dapat memberikan kesan 2D dan 3D sekaligus.
"Bentuk ini melambangkan cakrawala tak terbatas di Metaverse," tulis pihak Meta. Namun, bila dilihat dari sisi lain, logo Meta juga menyerupai huruf "M", yang tak lain ialah untuk merepresentasikan nama Meta itu sendiri.
Perusahaan menjelaskan, logo Meta menggunakan tekstur, warna, dan gerakan tanpa batas, guna menangkap kreativitas dan imajinasi dunia 3D. Dunia 3D inilah yang menjadi ide dasar dari Metaverse, visi masa depan Meta.
Meski terkesan modern, ternyata simbol "infinity" yang digunakan Meta dan beberapa perusahaan lainnya itu berasal dari simbol kuno.
Satu teori menyatakan bahwa simbol infinity itu sebenarnya berasal dari simbol kuno bernama "ouroboros".
Simbol "ouroboros" menampilkan gambar seekor ular atau naga yang menggigit ekornya sendiri, sambil melingkar hingga membentuk angka 8 secara horizontal.
Simbol "infinity" sendiri juga digambarkan dengan lekukan garis yang membentuk angka 8 secara horizontal. Secara historis, simbol ouroboros melambangkan ketidakterbatasan dan siklus kelahiran dan kematian.