eFishery, perusahaan teknologi akuakultur terkemuka di Indonesia, kembali menjadi sorotan publik setelah adanya laporan mengenai temuan kecurangan dalam operasi bisnisnya.
Meski hanya sebesar 0,5% dari total pendapatan, perusahaan memastikan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, transparansi dan tata kelola yang baik menjadi kunci penting bagi keberlangsungan perusahaan.
eFishery, yang sejak awal berdiri pada tahun 2013 telah menunjukkan komitmen kuat terhadap tata kelola yang baik, terus memperkuat posisi mereka di pasar.
Perusahaan teknologi akuakultur, eFishery, mengonfirmasi bahwa tingkat kecurangan sebesar 0,5% dari total pendapatan perusahaan tidak akan mengancam kelangsungan bisnis mereka.
CEO sekaligus co-founder eFishery, Gibran Huzaifah, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Parle Senayan, Jakarta, pada Rabu (9/4/2024).
"Kami memang mengalami fraud, tapi jumlahnya kurang dari 0,5% dari total penjualan. Itu angka yang sangat rendah. Banyak yang mengatakan eFishery akan runtuh karena kecurangan ini, tetapi dengan persentase tersebut, perusahaan tidak akan terganggu. Kami pastikan hal ini," kata Gibran.
Meski demikian, Gibran menekankan bahwa angka kecurangan sekecil apapun tetap berbahaya karena bertentangan dengan nilai-nilai eFishery, yang berkomitmen membantu para pembudidaya ikan.
Oleh karena itu, perusahaan akan memberantas kecurangan hingga tuntas dan menindak tegas siapa pun yang terlibat.
"Jika ada yang terlibat dalam kecurangan, kami akan bertindak tegas," jelasnya.
Sementara itu, Vice President Governance, Risk & Compliance (GRC) eFishery, Mazlan Hashim, menjelaskan bahwa sejak awal beroperasi di Indonesia, eFishery telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
Ia menyebut, tim khusus anti-fraud dan sistem pengendalian internal eFishery sudah dibentuk sejak empat tahun lalu untuk memastikan seluruh aktivitas bisnis sesuai dengan standar yang berlaku.
“Tata kelola perusahaan di eFishery dirancang sesuai dengan kerangka kerja global. Kami terus mengembangkan sistem pengendalian internal agar risiko bisnis dapat dikelola dengan baik,” ujar Mazlan.
Perusahaan yang berdiri sejak 2013 ini menekankan bahwa penerapan manajemen risiko dalam setiap proses bisnis, baik operasional maupun pengambilan keputusan strategis, merupakan kunci keberlanjutan usaha.
Menurut Mazlan, tata kelola yang baik membuat kinerja perusahaan lebih efisien dan memberikan dampak positif bagi ekosistem, termasuk masyarakat.
"Cara kita mengantisipasi dan memperbaiki situasi adalah hal terpenting. Kunci utamanya adalah keberlanjutan dan efisiensi. Kami harus mendokumentasikan setiap proses dengan baik," tutupnya.
Sebagai perusahaan yang berperan besar dalam industri akuakultur, eFishery menegaskan komitmennya terhadap integritas dan efisiensi dalam operasional mereka.
Dengan sistem pengendalian internal yang terus diperbarui dan komitmen pada tata kelola perusahaan yang baik, eFishery optimistis dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi ekosistem perikanan di Indonesia.
Di tengah persaingan global yang semakin ketat, penerapan manajemen risiko yang matang diyakini menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Sumber terkait: https://efishery.com