Kantor keluarga atau family office memiliki peran penting dalam mendukung pendanaan startup Indonesia melalui modal ventura. Ketua Yayasan Nexticorn, Rudiantara menyoroti bagaimana tren investasi ini telah terjadi di beberapa negara Eropa Tengah, di mana family office menyimpan dana mereka di perusahaan modal ventura yang kemudian mengalir ke Indonesia. Di tengah tantangan global, sektor ini masih menawarkan peluang besar bagi pengembangan startup nasional.
"Banyak family office di Eropa Tengah yang menaruh dananya di modal ventura yang berbasis di Singapura, Hong Kong, dan Jepang. Nantinya, modal ventura tersebut akan mengucurkan dananya ke Indonesia," jelas Rudiantara saat ditemui di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (10/9/2024).
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini juga menegaskan bahwa peluang pendanaan dari luar negeri masih sangat besar. Selain dari luar negeri, Indonesia juga memiliki modal ventura sendiri yang siap mendanai startup. Ia juga menyinggung pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang berencana mendirikan family office di Bali.
"Harapannya, ekosistem startup kita akan semakin berkembang, baik di tahap awal maupun tahap lanjutan," ujar Rudiantara.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa kementeriannya telah mengembangkan sejumlah program unggulan untuk memperkuat ekosistem startup di Indonesia.
Program-program tersebut termasuk Gerakan 1000 Startup Digital, yang bertujuan membina startup sejak tahap awal hingga tahap pengembangan. Ada juga program Startup Studio, yang membantu startup tahap awal mencapai kecocokan produk dengan pasar.
Baru-baru ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Nexticorn Foundation untuk mempertemukan 140 startup tahap awal dan lanjutan dengan lebih dari 120 modal ventura dari berbagai negara, termasuk Asia, Amerika, dan Eropa. Selain itu, lebih dari 20 perusahaan global turut berpartisipasi.
Kementerian juga bekerja sama dengan media Techsauce untuk menyelenggarakan konferensi global, yang akan membahas peluang dan tantangan dalam pengembangan startup digital di Asia Tenggara, serta mempromosikan kerja sama antarnegara untuk menghadapi tantangan global.
"Konferensi ini akan menjadi ajang pertemuan startup terbesar di kawasan ini, dengan misi membangun ekosistem startup nasional yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan," tutup Budi.
Dengan semakin terbukanya peluang pendanaan dari family office dan dukungan pemerintah melalui berbagai program, ekosistem startup Indonesia diharapkan semakin berkembang. Inisiatif seperti kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Yayasan Nexticorn mempertemukan modal ventura dan startup, serta konferensi global yang akan digelar, menegaskan optimisme terhadap masa depan ekonomi digital Indonesia yang lincah dan berkelanjutan.