Startup pendidikan : Zenius Education akhirnya meluncurkan fitur baru yang disebut ZenCore. Platform edukasi ini berisi video-video pembelajaran mulai dari kelas 1 SD hingga 12 SMA berbagai kurikulum disertai bank soal dan tes keterampilan. Adanya ZenCore diharapkan mampu untuk meningkatkan kemampuan dasar pengguna terkait pengetahuan umum, seperti matematika, logika verbal, dan Bahasa Inggris dalam bentuk gameful experience, sehingga tidak bosan ketika belajar.
Zencore umumnya relevan untuk semua orang karena berisi hal fundamental kita dalam berpikir. Detailnya, fitur ini ditujukan untuk siswa SMP, SMA, tes masuk kuliah, mahasiswa, tes CPNS, professionals, tes kerja, dan lain-lain.
ZenCore hadir dengan dua kategori, yakni CorePratice dan CoreInsight. Dalam pengembangan fitur ini, Zenius juga mengandalkan teknologi artificial intelligence dan machine learning untuk mempelajari kemampuan masing-masing pengguna berdasarkan jawaban mereka.
- CorePratice
Merupakan tempat latihan dengan ratusan ribu pertanyaan yang terdiri dari tiga cabang konsenstrasi utama, seperti logika verbal, matematika, dan Bahasa Inggris. Nantinya, latihan ini dapat disesuaikan dengan tingkat pemahaman masing-masing individu.
- CoreInsight
menghadirkan berbagai pengetahuan yang mencerahkan, seperti filsafat, ilmu dasar, dan sejarah yang berupa podcast, video, atau dalam bentuk materi bacaan.
Berbekal kedua teknologi itu, sistem akan secara otomatis menentukan tingkatan kemampuan dasar pengguna dengan perhitungan algoritma seakurat mungkin. "Kami melengkapi ZenCore dengan skema peringkat dan penilaian (ranking and scoring) untuk memantik sikap kompetitif pada setiap pengguna," tutur CEO Zenius, Sabda PS.
Fitur ZenCore sendiri dapat diakses secara gratis di aplikasi Zenius. Ada total lebih dari 135 ribu pertanyaan dengan 100 level yang disajikan untuk bagian CorePratice.
Kehadiran fitur ini berawal dari tajuk #MulaiDariManaAja. Lewat kampanye ini, Zenius memasang pertanyaan latihan seputar matematika, logika verbal, dan Bahasa Inggris di tempat tidak biasa, seperti videotron, papan belakang truk, hingga gelas jus. Cara ini diharapkan bisa mengajak masyarakat Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dasar dari mana saja, terlepas dari perbedaan tingkat pendidikan dan latar belakang masing-masing orang.
Kampanye ini pun mendapat respons dari warganet di Indonesia dan sempat bertengger di trending topic Twitter. Zenius pun mengungkapkan kampanye ini berhasil mengumpulkan lebih dari 100 ribu total vote dari pertanyaan yang beredar di Sumatera hingga Sulawesi.
Dari total jawaban tersebut, ada sekitar 73 persen (73.893 vote) yang menjawab benar dan 27 persen (27.871 vote) memberikan jawaban salah. Hal ini menunjukkan ada learning gap di masyarakat dan Zenius merasa hal tersebut perlu diatasi.