Grab, salah satu perusahaan teknologi transportasi dan layanan di Asia Tenggara, terus memperluas jangkauan dan portofolio bisnisnya. Dengan berbagai langkah strategis, Grab bertujuan untuk meningkatkan layanan dan memperkuat posisinya di pasar regional.
Langkah terbaru perusahaan ini mencakup keputusan untuk membatalkan akuisisi Trans-cab serta akuisisi baru terhadap startup reservasi restoran, Chope.
Grab memutuskan untuk tidak melanjutkan akuisisi operator taksi terbesar ketiga di Singapura, Trans-cab, namun telah mengakuisisi startup reservasi restoran bernama Chope. Komisi Persaingan dan Konsumen Singapura (CCCS) menyatakan bahwa Grab dan Trans-cab mengumumkan pada 22 Juli bahwa mereka tidak akan melanjutkan akuisisi tersebut.
"Dengan pembatalan akuisisi yang diusulkan, pihak-pihak terkait telah menarik pendaftaran ke CCCS, sehingga CCCS menghentikan penilaian terhadap akuisisi tersebut," kata CCCS dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters pada Jumat (26/7).
Direktur Pelaksana Grab Singapura, Yee Wee Tang, menegaskan bahwa pembatalan ini tidak akan mengurangi komitmen perusahaan untuk menyediakan opsi transportasi yang terjangkau dan dapat diandalkan di Singapura. Sebelumnya, nilai akuisisi Trans-cab oleh Grab diperkirakan mencapai S$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun (kurs Rp 16.296 per US$).
Kini, Grab mengakuisisi startup reservasi restoran yang berbasis di Singapura, Chope, yang akan mengelola operasional di Singapura, Indonesia, dan Thailand. Dalam email internal, Kepala Layanan Pengiriman Grab, Ngiam Xin Wei, menyatakan bahwa karyawan Chope akan bergabung dengan Grab dalam beberapa minggu mendatang.
"Chope adalah merek terkenal dan disukai yang beroperasi di Singapura, Indonesia, dan Thailand," kata Ngiam dalam email kepada karyawan, dikutip dari The Business Times pada Senin (22/7).
Ngiam menjelaskan bahwa Chope memiliki sistem reservasi dan manajemen yang canggih. Akuisisi ini diharapkan dapat mendukung strategi omni-commerce Grab dan mempercepat usaha mereka dalam menangkap peluang di sektor restoran.
Sumber anonim dari Grab menyebutkan bahwa mayoritas mitra merchant di platform ini adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Grab berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap mitra merchant memiliki peluang yang sama melalui berbagai teknologi dan inisiatif untuk terus berkembang dan mengelola bisnis secara lebih efisien.
Dengan langkah strategis ini, Grab menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam menghadapi dinamika pasar. Meskipun pembatalan akuisisi Trans-cab dapat dilihat sebagai kemunduran, akuisisi Chope memperlihatkan fokus perusahaan untuk diversifikasi layanan dan memperkuat hubungan dengan UMKM.
Langkah ini diharapkan akan membantu Grab dalam mencapai tujuan jangka panjangnya untuk menjadi pemimpin dalam sektor transportasi dan layanan di Asia Tenggara.
Sumber terkait: www.grab.com