Di tengah persaingan ketat industri kendaraan listrik global, startup baru sering kali menghadapi tantangan besar, terutama ketika harus bersaing dengan raksasa industri yang lebih mapan.
Inovasi dan ambisi tinggi tidak selalu cukup untuk menjamin kelangsungan hidup, terutama ketika kondisi pasar dan dukungan finansial tidak mendukung.
Perusahaan rintisan mobil listrik asal China, HiPhi, kini menghadapi kebangkrutan setelah perusahaan induknya, Human Horizons Group Inc., mengajukan kebangkrutan.
Menurut laporan dari Carscoops, Human Horizons mengajukan kebangkrutan di Pengadilan Rakyat Yancheng, China, pada Sabtu (8/10/2024).
Perusahaan ini tidak dapat membayar utangnya yang jatuh tempo pada 30 April lalu. Pengadilan menerima permohonan tersebut pada 8 Agustus dan memerintahkan perusahaan untuk memasuki masa reorganisasi.
Setelah kebangkrutan Human Horizons dikonfirmasi, seorang administrator akan ditunjuk untuk mengawasi proses restrukturisasi yang akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
Menurut Car News China, reorganisasi ini dianggap sebagai upaya terakhir untuk menyelamatkan HiPhi dari kebangkrutan total, dengan harapan aset-aset perusahaan dapat menarik minat investor potensial.
Masalah keuangan HiPhi mulai terlihat pada Februari 2024, ketika startup kendaraan listrik premium ini menghentikan produksinya selama enam bulan.
Keputusan ini diambil setelah kinerja penjualan yang buruk pada tahun 2023, dengan kurang dari 8.000 unit terjual.
Perusahaan sempat berjanji untuk membayar karyawan, tetapi kemudian terpaksa menurunkan gaji mereka menjadi upah minimum.
Pada bulan April, perusahaan Avatr yang dimiliki oleh Changan membantah adanya rumor kesepakatan dengan HiPhi.
HiPhi juga dikabarkan telah bernegosiasi dengan FAW Group, meskipun belum ada kesepakatan yang resmi. Kesepakatan pengambilalihan yang paling menjanjikan muncul pada Mei, ketika sebuah perusahaan bernama iAuto Group dikabarkan tertarik untuk melanjutkan produksi HiPhi.
Namun, seperti halnya peluang investasi sebelumnya dari Arab Saudi, kekhawatiran mengenai stabilitas keuangan calon investor membuat kesepakatan ini gagal terwujud.
Bloomberg melaporkan bahwa lebih dari 100 merek bersaing memperebutkan pangsa pasar kendaraan listrik di China.
Perang harga dan penurunan permintaan dalam beberapa tahun terakhir telah membuat banyak perusahaan berada di ambang kehancuran, terutama bagi mereka yang tidak mendapat dukungan dari produsen mobil besar.
Human Horizons didirikan pada tahun 2017, sementara HiPhi baru meluncurkan model pertamanya pada tahun 2020. Selama beberapa tahun, perusahaan ini telah memperkenalkan tiga kendaraan listrik: sedan Z serta SUV X dan Y.
Model Z juga menjadi dasar bagi HiPhi A, yang berfokus pada performa. Namun, rencana peluncuran HiPhi di Eropa yang dijadwalkan untuk tahun 2023 juga terancam tertunda atau dibatalkan akibat masalah keuangan ini.
Di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan ini, nasib HiPhi mencerminkan realitas keras yang dihadapi oleh banyak startup teknologi.
Meskipun memiliki produk inovatif dan ambisi besar, ketidakpastian pasar dan ketergantungan pada dukungan finansial yang kuat menjadi faktor krusial yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
Masa depan HiPhi kini bergantung pada bagaimana proses restrukturisasi berjalan dan apakah perusahaan ini dapat menarik minat investor untuk terus beroperasi di industri yang sangat kompetitif ini.
Sumber terkait: www.hiphi.com