Forbes, sebuah majalah bisnis dan situs web berita yang terkenal yang fokus pada berita, analisis, dan laporan tentang kekayaan, bisnis, investasi, dan gaya hidup.
Forbes dikenal karena daftar-daftar yang mereka terbitkan, seperti "Forbes 400" (daftar orang terkaya di Amerika Serikat) dan "Forbes Global 2000" (daftar perusahaan terbesar di dunia). Majalah ini juga mengenali individu-individu sukses dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, hiburan, olahraga, teknologi, dan banyak lagi melalui daftar seperti "Forbes 30 Under 30."
Gibran Huzaifah, CEO dan salah satu pendiri eFishery, merayakan masuknya dia ke dalam majalah Forbes dengan cara yang unik. Gibran menunjukkan penampilan yang berbeda dengan mengenakan setelan jas dengan dasi ikan gurame yang mencolok, bukan pakaian yang biasa dikenakan oleh seorang pebisnis handal.
Dulu pernah becanda ke temen, "kalo aing masuk Forbes, gak akan berpose pasaran pake jas sama dasi, tapi bakal bawa ikan"! Eh pas kejadian, tetep pose pasaran pake jas, tapi dasinya ikan.
— Gibran Huzaifah (@gibranhuzaifah) October 15, 2023
Thanks @Forbes for the flattering writing about us!https://t.co/rNd3qslor5 pic.twitter.com/F8U9Q71M6m
Forbes merinci perjalanan hidup Gibran secara lengkap, mulai dari perjuangannya beternak ikan untuk membiayai kuliah hingga pengembangan eFishery, sebuah perusahaan digital dengan 300.000 peternakan ikan yang mampu berekspansi hingga ke India dan negara-negara lain. Bukan tanpa sebab, masuknya Gibran ke dalam Forbes menunjukkan pencapaiannya dalam memulai bisnis dari nol dengan tidak sedikit pengalaman. Hingga akhirnya eFishery, sebuah startup unicorn yang bernilai US$ 1 miliar, mampu membuahkan hasil yang membanggakan.
Kisah Gibran Huzaifah
Gibran lulus dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2012 dan merupakan motor penggerak di balik kesuksesan eFishery. Keluarga Gibran terbilang keluarga biasa saja. Ketika kesulitan mungkin untuk membeli makan, dia berusaha untuk memulai bisnisnya dengan penuh ketekunan.
Dia kemudian menemukan bahwa ketika ia mempelajari perikanan, dan belajar tentang kewirausahaan dalam sektor agrikultur adalah cara terbaik untuk mengakhiri kelaparan di Indonesia. Berbagai kesempatan ia lakukan, seperti bekerja sebagai guru privat, kasir di minimarket dekat kampus, atau bahkan berjualan donat karena ia ingin mandiri saat masih kuliah.
Kemudian, setelah mengikuti mata kuliah Akuakultur, ia menemukan inspirasi untuk maju secara pribadi. Gibran menggunakan momentum ini untuk mengambil langkah komersial pertamanya, dengan menyewa sebuah kolam di daerah Bojongsoang dengan harga yang sangat murah untuk satu tahun. Meskipun hasil panen pertamanya cukup besar, hingga beratnya mencapai 130 kg, dia mengalami kesulitan untuk memasarkannya.
Gibran akhirnya memutuskan untuk menjualnya ke sebuah toko, yang membuatnya hanya mendapatkan sedikit keuntungan. Dari situ, Gibran mengembangkan usahanya agar bisa menjual semua hasil tangkapannya, dimulai dengan mendirikan "Dorri Foods Indonesia," yaitu produk olahan ikan lele. Tidak berhenti pada satu kolam ikan, Gibran terus mengembangkan bisnis budidaya ikannya hingga saat ia lulus dari ITB, ia telah memiliki 76 kolam ikan.
Gibran mempertimbangkan untuk meluncurkan operasi penangkapan ikan dari hulu ke hilir setelah memiliki banyak kolam. Kebutuhan akan teknologi yang lebih baik untuk mengatasi masalah pemberian pakan ikan setiap hari menjadi salah satu penyebab masalah tersebut. Gibran kemudian merakit iterasi awal alat pemberi makan ikan di garasi kosong milik temannya.
Dengan menggunakan keahliannya di Departemen Teknologi Biologi ITB, Gibran mulai mengembangkan sebuah alat yang dapat menjalankan perintah SMS, yang kemudian mengaktifkan alat pemberi makan ikan tersebut. Sistem yang berhasil ia kembangkan, eFishery, disiapkan untuk memasuki pasar setelah melalui berbagai uji coba dan kegagalan. Setelah transformasi ini, eFishery menjadi perusahaan rintisan yang menawarkan solusi lengkap bagi para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, mulai dari teknologi budi daya yang cerdas, input, akses pendanaan, hingga pasar B2B.
Ribuan petani di 28 provinsi dan lebih dari 400 kota dan kabupaten di Indonesia telah menerima manfaat dari bisnis startup Gibran. Startup ini saat ini melayani lebih dari 100.000 petani dan 300.000 tambak serta mempekerjakan lebih dari 2.000 pekerja perikanan, menjadikannya perusahaan teknologi digital untuk industri akuakultur yang paling terkemuka di dunia. Saat ini, eFishery menjadi perusahaan pertama di dunia dalam kategori teknologi akuakultur yang mencapai valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau perusahaan unicorn.
Selain itu, Gibran juga telah menerima berbagai penghargaan, termasuk masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia pada tahun 2017, Ernst & Young Entrepreneur of the Year (kategori Inovasi) pada tahun 2018, MIT Tech Review Innovator Under 35 pada tahun 2019, dan Fortune 40 Under 40 Indonesia pada tahun 2022.