Indonesia terus menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah plastik, yang menjadi salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia menghasilkan jumlah sampah plastik yang sangat signifikan.
Upaya untuk mengurangi dampak negatif dari sampah plastik ini menjadi prioritas, baik oleh pemerintah maupun sektor swasta.
Salah satu inisiatif yang patut mendapat perhatian adalah kolaborasi antara Pusat Riset Material Maju (PRMM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan startup lokal Conplas.
Pusat Riset Material Maju (PRMM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan startup Conplas atau PT Konservasi Plastik Bumi Lestari untuk mengolah sampah plastik menjadi produk ramah lingkungan seperti eco-block dan eco-grease.
Melalui Program Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR), BRIN telah bekerja sama dengan sekitar 40 startup, termasuk Conplas.
Conplas adalah perusahaan rintisan yang fokus pada pengolahan sampah plastik menjadi berbagai produk ramah lingkungan, dengan area workshop yang berlokasi di Desa Murbaya, Lombok Tengah.
CEO Conplas, Amrul Ikhsan, menyatakan bahwa sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara.
Sampah plastik di laut, misalnya, merupakan ancaman besar bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia.
"Sebagai solusi untuk mengatasi hal ini, Conplas, yang bekerja sama dengan BRIN, mengolah sampah plastik menjadi eco-block dan eco-grease," ujarnya.
Amrul juga menambahkan bahwa Conplas bekerja sama dengan BRIN dalam hal riset standarisasi agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan meningkatkan kualitas produksinya.
"Saat ini sedang dilakukan uji coba produk di wilayah Lombok, dan selanjutnya akan masuk ke tahap uji SNI.
Pengujian eco-block saat ini berada dalam klasifikasi B, yang akan ditingkatkan ke klasifikasi A. Sedangkan untuk eco-grease, pengujian ASM saat ini masih dalam suhu sedang dan akan ditingkatkan ke suhu tinggi," jelasnya.
Amrul menjelaskan bahwa bahan baku untuk eco-block dan eco-grease diperoleh dari sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang, yang banyak dibuang oleh masyarakat Indonesia.
"Saat ini Indonesia menempati posisi kedua produsen sampah plastik terbesar di dunia. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, Indonesia menempati urutan pertama, dengan rata-rata sekitar 1 kilogram sampah per orang," ungkapnya.
Untuk mendapatkan bahan baku sampah plastik ini, Conplas telah bekerja sama dengan bank sampah, pengepul sampah, dan beberapa gudang di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Bahan baku eco-block adalah sampah plastik yang tidak perlu bersih asalkan tidak basah atau berpasir. Sementara itu, untuk eco-grease, diperlukan sampah plastik yang sudah bersih," tambah Amrul.
Conplas telah berhasil mengolah sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat, termasuk eco-block dan eco-grease.
"Eco-block dapat digunakan untuk pembuatan paving stone atau batako, serta bahan baku infrastruktur seperti papan fasia, pot, dan lainnya. Sedangkan eco-grease adalah jenis pelumas mesin yang terbuat dari plastik kedap air, yang didesain khusus untuk melumasi mesin yang terendam air tanpa menyebabkan karat," jelas Amrul.
Menurut Amrul, prospek produk Conplas ke depan akan lebih banyak difokuskan untuk infrastruktur pengganti kayu, ornamen dinding, dan papan fasia. Saat ini, ornamen dinding dan papan fasia dibuat berdasarkan pesanan.
"Produk Conplas masih dalam tahap riset dan diproduksi berdasarkan permintaan konsumen. Produk ini belum bisa dikomersialkan karena keterbatasan peralatan," ujar Amrul.
"Walaupun ketertarikan terhadap produk kami cukup tinggi, terlebih untuk produk paving, namun permintaan rata-rata untuk satu orang bisa mencapai 10 m2 hingga 70 m2. Namun, kapasitas produksi kami saat ini belum bisa memenuhi permintaan tersebut," tambahnya.
Kolaborasi antara BRIN dan Conplas ini merupakan salah satu contoh bagaimana riset dan inovasi dapat menjadi solusi konkret dalam menangani masalah sampah plastik di Indonesia.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan dan penelitian, inisiatif seperti ini menunjukkan harapan besar untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan dukungan yang lebih luas, produk-produk seperti eco-block dan eco-grease dapat menjadi bagian penting dari upaya global dalam mengurangi polusi plastik dan membangun masa depan yang berkelanjutan.
Sumber terkait: www.instagram.com/conplas.id