Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bergerak di bidang pertanian. Hal ini dibuktikan dengan data dari BPS bahwa selama tahun 2022, terdapat kenaikan sebesar 29,96% atau sekitar 1, 86 juta masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor pertanian.
Tidak dipungkiri dengan adanya lahan pertanian yang luas dan sumber daya yang melimpah menjadikan pertanian memainkan peran yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar. Selain itu, pertanian juga akan sangat berdampak pada sektor sosial, ekonomi, dan perdagangan.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka akan meningkatkan jumlah kebutuhan bahan makanan sehari-hari. Sehingga hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan perekonomian petani. Kesejahteraan petani seharusnya juga ikut meningkat.
Namun, jika dengan logika seperti itu, maka akan otomatis menarik minat banyak orang, terutama para petani muda. Nyatanya, Pada 2011, tercatat ada 29,18% pemuda yang bekerja di sektor ini. Angkanya merosot menjadi sebesar 19,18% pada 2021.
Hal ini melatarbelakangi berdirinya dua perusahaan yakni Crowde dan Aruna Indonesia. Masalah dari para petani yakni ketika gagal panen, mereka susah payah mendapat pinjaman modal untuk memulai menanam padi kembali.
Dengan ini, startup Crowde bergerak untuk menciptakan aplikasi digital yang siap membantu para petani mendapat pinjaman modal untuk mengantisipasi gagal panen nanti. Startup ini juga menghubungkan para petani dengan pasar tani dan pembeli.
"Crowde menghadirkan akses keuangan yang lebih mudah, fair, dan transparan buat petani. Aplikasi kami bisa mengagregasi data-data pertanian hanya dalam 10 menit," ujar Andrew Tobing, COO (Chief Operating Officer) dari Crowde.
Sementara dari sektor laut, Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia karena sebesar 62% wilayah Indonesia tertutupi oleh laut. Selain itu, posisi geografis Indonesia yang berada diantara 2 samudra menjadikan sumber daya laut yang sangat melimpah.
Namun tersedianya sumber daya laut yang melimpah tidak bisa menjamin kehidupan ekonomi para nelayan sejahtera. Banyak para nelayan yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017, dari sekitar dua juta nelayan, terdapat 11,34 persen nelayan kecil yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Melihat kondisi ini, startup Aruna Indonesia ingin menciptakan teknologi untuk menghubungkan langsung nelayan dengan pasar domestik maupun global. Selain itu, Aruna Indonesia akan berusaha untuk membantu menjual hasil tangkapan secara online.
"Dengan teknologi yang kami punya, kami pastikan hasil tangkapan nelayan langsung kepada konsumen dan mereka penghasilannya naik," kata Elkana Lewerissa, Head of Public Policy & Government Relations Aruna Indonesia.
Pengelolaan teknologi digital dalam menangani masalah sekitar memang terlalu rumit untuk dipikirkan. Namun, semua itu akan tidak terasa ketika kita berani untuk memulainya. Pahlawan Digital UMKM 2022 hadir sebagai wadah kreativitas, inovatif para anak muda berbakat dalam sektor makanan dan minuman, fesyen dan kriya, serta agritech. Pendaftaran program kolaborasi Staf Khusus Presiden Putri Tanjung serta Kementerian Koperasi dan UKM ini sampai 26 September 2022 melalui situs resmi www.pahlawandigitalumkm.setkab.go.id.