Digitalisasi teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak atau eksternalitas kepada berbagai sektor. Salah satu eksternalitas positif yakni lokapasar digital (e-commerce) di Indonesia tumbuh pesat.
Dikutip dari dataindonesia.id, pada 2022, Gross Merchandise Value (GMV) atau Nilai Penjualan Bruto Indonesia mencapai Rp842,3 triliun, yang mana mengalami kenaikan sebesar 14% dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan data dari We Are Social 2021 menunjukkan bahwa, Indonesia memiliki tingkat persentase penggunaan e-commerce terbesar di dunia, yakni 88,1%. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata adopsi e-commerce global, yaitu 78,6%.
Ditambah adanya pandemi membuat sebagian besar orang enggan untuk berbelanja langsung ke toko. Kemudahan hanya dengan scroll e-commerce di smartphone membuat belanja menjadi lebih fleksibel dan efisien.
Pesatnya pertumbuhan transaksi e-commerce tersebut melahirkan layanan BNPL (buy now pay later). Secara umum, BNPL merupakan opsi pembiayaan jangka pendek yang memungkinkan pelanggan membeli produk dan pembayarannya belakangan, tanpa bunga atau dengan bunga rendah.
Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa pemain yang menawarkan layanan BNPL, termasuk Akulaku, Kredivo, GoPayLater (kerja sama dengan Findaya), Traveloka PayLater dan Shopee PayLater.
Berdasarkan riset yang dilakukan Kredivo pada basis responded yang melakukan pembayaran non-tunai di platform e-commerce, terjadi peningkatan transaksi menggunakan PayLater sebesar 10% dari 28% pada 2021 menjadi 38% pada tahun 2022.
Alasan terbesar yang diakui responden yakni untuk membeli kebutuhan mendadak/mendesak (58%), belanja dengan cicilan jangka pendek atau kurang dari satu tahun (52%), dan mendapatkan lebih banyak promo menarik (45%). Oleh karena itu, saat ini PayLater menjadi potensi metode pembayaran konsumen dalam skala global.
Menanggapi hal tersebut, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) hadir dengan menawarkan “Telkomsel PayLater” yang bekerja sama dengan startup fintech yang berada di bawah naungan FinAccel, Kredivo.
Untuk Telkomsel PayLater ini, pelanggan dapat mengaksesnya melalui aplikasi MyTelkomsel. Ketika pelanggan ingin membeli produk dan layanan dalam MyTelkomsel, pelanggan juga diwajibkan membuka akun di Kredivo, karena tagihan transaksi atas Telkomsel PayLater ini akan secara otomatis masuk ke tagihan Kredivo.
Selain itu, limit yang diberikan juga beragam mulai dari Starter (di bawah 1 juta), Basic (di bawah 3,5 juta), dan Premium (hingga 30 juta). Untuk saat ini, pilihan tenor yang tersedia saat ini hanya 30 hari dengan bunga 0%.
“Kehadiran Telkomsel PayLater menciptakan sebuah solusi alternatif bagi masyarakat melalui kemudahan akses kredit yang aman, fleksibel, dan terjangkau untuk pemenuhan kebutuhan gaya hidup digital.” ujar Wong Soon Nam, selaku Direktur Planning & Transformation Telkomsel.
Dari segi target pasar, Telkomsel memastikan bahwa pelanggan yang menggunakan Telkomsel PayLater ini telah memiliki pendapatan tetap, sehingga menguntungkan kedua belah pihak.
Sebagai operator telekomunikasi di Indonesia, Telkomsel akan terus berinovasi dan berupaya dalam memperkuat ekosistem digital salah satunya melalui Telkomsel PayLater. Namun, adanya kemudahan ini sebaiknya dimanfaatkan sebaik mungkin. Jika sangat mungkin masih bisa membeli secara tunai, maka belilah secara tunai.
Eksternal link: https://www.telkomsel.com/en/paylater