Perkembangan ekonomi yang cepat berdampak pada munculnya berbagai perusahaan rintisan (startup) di dunia. Menurut data dari Startup Ranking, Indonesia menempati peringkat 5 dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yakni sebanyak 2.379 startup. Rata-rata terdiri dari perusahaan sektor e-coommers dan fintech, seperti Tokopedia, Ruangguru, Zenius, Gojek, dll.
Sektor e-commers dan fintech sendiri lebih berfokus pada jual beli dan keuangan. Sedangkan dalam management human resource umumnya masih dilakukan secara manual.
Untuk menjawab masalah ini, Brian Ip dan YC Chan mendirikan startup Omni HR yang merupakan platform untuk membantu perusahaan mendigitalkan dan mengotomatisasikan berbagai data karyawan mulai dari awal direkrut hingga keluar. Startup ini bisa dibilang baru karena baru didirikan 2021 lalu. Namun, bidang yang digeluti penting untuk menjawab permasalahan saat ini.
Pengelolaan data karyawan yang dilakukan secara manual akan mengurangi keefektifan pegawai. Sehingga, Omni HR hadir sebagai platform yang mendigitalkan catatan karyawan, mengotomatiskan tugas administratif, dan mengintegrasikan berbagai data karyawan dengan sistem yang ada.
Lalu muncul pertanyaan baru, apakah setiap perusahaan di Asia Tenggara memiliki pendekatan yang sama terkait dengan pengelolaan sumber daya mereka? Jawabannya adalah tidak. Oleh karena itu, fitur dalam Omni HR juga menyesuaikan aturan ketenagakerjaan dalam setiap negara.
"Kami sebagai startup Asia Tenggara punya kesempatan untuk lebih mengerti apa yang dibutuhkan perusahaan di masing-masing negara, namun di sisi lain, kami juga punya perspektif regional dan global untuk membawa inovasi-inovasi terbaik bagi pengguna platform kami,” kata Co-Founder Omni HR, Brian Ip.
Karena bidangnya dirasa cukup concern dengan masalah saat ini, Omni HR memperoleh pendanaan pra-awal (pre-seed) senilai US$2,4 juta atau setara Rp36 miliar. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan Picus Capital. Dengan pendanaan baru ini, Omni HR akan menambah fitur-fitur baru seperti fitur rekrutmen dan performance review yang rencananya diluncurkan akhir tahun 2022.
Co-Founder dan General Partner Aphan JWC Ventures, Jefrey Joe menilai bahwa masalah manajemen SDM merupakan masalah utama setiap perusahaan. Sehingga, diperlukan platform untuk mengintegrasikan sistem yang komprehensif dan mudah digunakan.
Sementara Partner & Managing Director Picus Capital, Florian Reichert, menuturkan bahwa SDM merupakan bagian paling penting dalam setiap bisnis. Ia menyebut Omni HR telah membangun solusi unggul dengan di atas fungsionalitas administratif dasar dengan mengotomatisasi alur kerja di departemen SDM.
"Kebutuhan atas sistem seperti ini menjadi semakin penting dengan meningkatnya jumlah perangkat lunak yang digunakan di perusahaan dan semakin banyaknya tenaga kerja jarak jauh yang sulit dikelola dengan infrastruktur TI tradisional,” ucap Reichert.
Sejak soft launching pada Maret 2022, Omni HR telah diadopsi oleh sejumlah perusahaan untuk mengotomatisasi proses manual SDM seperti administrasi bagi karyawan baru, manajemen permintaan cuti, dan manajemen dokumen. Kini, Omni HR siap untuk hadir ke seluruh Asia Tenggara, dengan fokus utama di Indonesia dan Singapura.