Pada semester pertama tahun 2024, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), yang dikenal dengan merek Blibli, mencatat kerugian sebesar Rp 1,18 triliun. Meskipun masih mengalami kerugian, perusahaan berhasil mengurangi kerugian tahun berjalan sebesar 32,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp 1,76 triliun. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Blibli selama periode tersebut.
Menurut laporan keuangannya, penurunan kerugian ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bersih BELI sebesar 1% hingga Juni 2024, mencapai Rp 7,85 triliun secara tahunan, dibandingkan Rp 7,77 triliun pada tahun 2023. Namun, meskipun pendapatan meningkat, biaya pendapatan turun 3% hingga Juni 2024 menjadi Rp 6,3 triliun dari Rp 6,5 triliun pada Juni 2023.
Akibatnya, laba kotor BELI pada semester pertama 2024 naik 29,4% menjadi Rp 1,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 1,19 triliun.
Rugi operasi hingga Juni 2024 juga menyusut sebesar 32,3% menjadi Rp 1,15 triliun dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 1,70 triliun. Penyusutan rugi ini disebabkan oleh penurunan beban penjualan menjadi Rp 909,7 miliar dari Rp 1,079 triliun, beban umum dan administrasi menjadi Rp 1,80 triliun dari Rp 1,82 triliun, pendapatan lain menjadi Rp 33,07 miliar dari Rp 37,0 miliar, dan beban lain menjadi Rp 21,6 miliar dari Rp 27,3 miliar.
Pendapatan keuangan turun menjadi Rp 20,2 miliar dari Rp 26,4 miliar, sementara beban keuangan meningkat menjadi Rp 99,4 miliar dari Rp 59,8 miliar. Bagian laba bersih dari entitas asosiasi turun menjadi Rp 228 miliar dari Rp 561 miliar.
Kinerja BELI didorong oleh realisasi pendapatan investasi sebesar Rp 110,7 miliar dari sebelumnya tidak ada.
Akibatnya, rugi sebelum pajak penghasilan menurun sebesar 35,6% menjadi Rp 1,12 triliun pada Juni 2024 dibandingkan Rp 1,74 triliun pada Juni 2023. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan bersih sebesar Rp 61,4 miliar, rugi BELI untuk semester pertama 2024 adalah Rp 1,18 triliun.
Sementara itu, total aset BELI selama semester pertama 2024 meningkat sebesar 20% menjadi Rp 15,4 triliun dibandingkan akhir Desember 2023 sebesar Rp 12,8 triliun.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Blibli menunjukkan perbaikan dalam beberapa aspek keuangannya. Meskipun masih menghadapi tantangan dalam mengelola biaya dan pendapatan, perusahaan terus berusaha untuk mengoptimalkan kinerja operasionalnya.
Kedepannya, Blibli diharapkan dapat terus meningkatkan efisiensi dan memanfaatkan peluang pasar untuk mengurangi kerugian lebih lanjut.
Sumber terkait: www.blibli.com