Industri fintech di Indonesia terus berkembang pesat, membawa berbagai inovasi yang dirancang untuk meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang kurang terlayani.
Salah satu pemain baru yang menjanjikan di industri ini adalah Djoin, sebuah startup fintech berbasis di Bali.
Dengan fokus pada pemberdayaan lembaga keuangan mikro, Djoin berupaya mengubah lanskap keuangan Indonesia, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Djoin, telah mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dari 500 Global. Investasi ini akan memungkinkan Djoin untuk mempercepat strategi pemasarannya, memperluas timnya guna memenuhi permintaan yang terus meningkat, serta memperluas kapabilitas platform peminjamannya ke wilayah-wilayah baru di Indonesia.
Pada pertengahan tahun 2012, Djoin juga telah mengumumkan pendanaan tahap awal dari investor yang tidak disebutkan namanya.
Indra Adhi Suputra, salah satu pendiri dan CEO Djoin, mengatakan, "Sebagian besar orang mengenal Bali karena pariwisatanya; runtuhnya industri ini selama pandemi COVID-19 telah memacu generasi baru technopreneur lokal dan munculnya ekosistem inovasi yang dinamis.
Dengan memberdayakan lembaga keuangan mikro dengan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi mereka, kami berharap dapat membangun masyarakat yang lebih kuat dan tangguh di Indonesia."
Lebih dari 50% masyarakat Indonesia memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan dan sangat bergantung pada lembaga keuangan mikro, terutama koperasi simpan pinjam.
Tidak seperti bank tradisional yang melayani nasabah di kota-kota besar, koperasi simpan pinjam menjangkau daerah pedesaan dan terpencil, melayani setengah dari populasi Indonesia.
Transformasi Digital Lembaga Keuangan Mikro
Lembaga keuangan mikro, seperti koperasi dan komunitas menjadi target utama Djoin untuk menyediakan platform perbankan yang komprehensif. Layanannya meliputi sistem perbankan SaaS, mesin pengambil keputusan kredit, dan produk pinjaman.
Antarmuka berbasis data Djoin dikatakan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan manajemen pinjaman, mengurangi kredit macet, dan meningkatkan stabilitas keuangan.
Inovasi ini memungkinkan lembaga-lembaga keuangan mikro untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat yang kurang terlayani dengan suku bunga yang lebih rendah, membantu menutup kesenjangan pembiayaan sebesar $140 miliar, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Sejumlah perusahaan rintisan juga telah mengambil bagian dari pasar ini dengan pendekatan fintech enabler atau SaaS.
Di pasar koperasi, misalnya, ada Kodi, Kuelap, dan Finnet's Cashcoop yang menyediakan platform untuk mendigitalisasi proses bisnis. Sementara itu, untuk lembaga keuangan kecil lainnya, ada Komunal yang fokus pada digitalisasi layanan perbankan di BPR.
Peran Strategis Djoin
Pada tahun 2023, Djoin memfasilitasi penyaluran pinjaman lebih dari Rp700 miliar (~$35 juta). Tim ini berhasil mengakuisisi lebih dari 80 klien pembiayaan mikro di Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur, serta menurunkan rata-rata kredit macet sebesar 52% dari tahun 2022 hingga 2023.
Managing Partner Global 500, Khailee Ng, menambahkan, "Untuk membawa seluruh Indonesia ke dalam pertumbuhan ekonomi, kita perlu memanfaatkan teknologi.
Koperasi kredit telah melayani banyak masyarakat yang tidak memiliki rekening bank, dan menggunakan Djoin untuk membantu mereka berkembang dapat memberikan lebih banyak lagi untuk negara ini."
Dari pihak manajemen, Djoin dipimpin oleh I Wayan Indra Adhi Suputra, Farzikha Soerono, dan I Putu Takumi Wijaya, yang telah berpengalaman di industri koperasi, keuangan, dan teknologi, selama lebih dari 30 tahun.
Misi mereka selaras dengan visi Mohammad Hatta tentang koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia yang berlandaskan Pancasila, dengan komitmen untuk menyediakan kredit berkualitas dan meningkatkan kelas koperasi.
Keberhasilan Djoin dalam memperoleh pendanaan awal dari 500 Global menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi fintech untuk membawa perubahan positif di Indonesia.
Dengan terus mengembangkan teknologi yang mempermudah akses keuangan bagi masyarakat yang kurang terlayani, Djoin berperan penting dalam mendorong inklusi keuangan dan memperkuat perekonomian nasional. Langkah-langkah inovatif ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sumber terkait: djoin.id