eFishery, sebuah perusahaan teknologi akuakultur yang didirikan oleh Gibran Huzaifah, telah melalui perjalanan panjang sejak awal berdirinya.
Dikenal dengan inovasi di bidang pemberian makan ikan otomatis, perusahaan ini terus berkembang dan berinovasi untuk mendukung para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia. Dengan berbagai strategi dan kemitraan, eFishery berupaya memperluas dampaknya di sektor akuakultur.
Profil eFishery
eFishery didirikan pada Oktober 2013 dan memulai pengembangan prototipe eFeeder setahun kemudian. Beroperasi dari rumah sewaan pada 2015, perusahaan mulai memperluas produksi dan penjualan eFeeder, alat pemberi makan ikan otomatis yang dapat dikontrol melalui ponsel.
Pada 2016, eFeeder mulai diproduksi secara massal dan diluncurkan untuk pembudidaya ikan di Indonesia. Setahun kemudian, eFeeder Shrimp diluncurkan untuk petambak udang. Pada 2018, eFishery meluncurkan unit bisnis eFresh untuk distribusi produk ikan air tawar. Program Kabayan diluncurkan pada 2019 untuk membantu pembudidaya ikan mendapatkan akses ke institusi finansial.
Pada 2020, eFisheryPoint pertama didirikan, dan perusahaan kini telah berkembang di 280 kota/kabupaten di Indonesia. Pada 2022, eFishery memperkenalkan eFarm dan eFeeder 5, serta memiliki lebih dari 2.000 karyawan.
eFishery mengklaim sebagai perusahaan Aquaculture Intelligence pertama yang mengembangkan inovasi di bidang akuakultur, yang penting untuk keamanan pangan global.
Pendanaan dan Pinjaman
Pada Oktober 2022, eFishery memperoleh pinjaman dari Bank DBS sebesar Rp500 miliar untuk memperluas portofolio pinjaman eFishery dan mendukung pertumbuhan para peternak tambak. Ini adalah pinjaman pertama yang diterima eFishery dari bank.
CEO eFishery, Gibran Huzaifah, menyatakan dana ini akan digunakan untuk menghubungkan pembudidaya ikan dengan pasar yang lebih luas, termasuk ekspor. Melalui program Kabayan, eFishery telah menyalurkan pinjaman kepada hampir 20.000 pembudidaya.
Pada 9 Februari 2023, eFishery menerima pinjaman bilateral dari OCBC NISP senilai Rp250 miliar untuk kebutuhan modal kerja, mendukung penjualan dalam negeri, dan peningkatan ekspor.
Kerja sama ini melanjutkan hubungan yang dimulai tahun sebelumnya melalui program KTA Cashbiz OCBC NISP yang disalurkan oleh layanan Kabayan eFishery.
Pada 7 Juli 2024, eFishery mengamankan pendanaan Seri D sebesar 200 juta USD (sekitar Rp3 triliun) untuk mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia dan meningkatkan transaksi di eFishery.
Pendanaan ini dipimpin oleh 42XFund dan didukung oleh beberapa investor lainnya, termasuk Northstar, Temasek, Softbank, dan Goldman Sachs yang bertindak sebagai penasihat pendanaan.
Restrukturisasi dan Perampingan
Pada Juli 2024, setelah meraih pendanaan Seri D, eFishery melakukan PHK untuk sejumlah karyawan yang tidak disebutkan.
Vice President of Public Affairs eFishery, Muhammad Chairil, mengatakan keputusan ini diambil setelah pertimbangan matang terkait restrukturisasi dan perubahan strategi bisnis perusahaan, dan menyadari dampaknya terhadap individu yang terkena.
Perjalanan eFishery menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan berkembang dalam mendukung sektor akuakultur di Indonesia. Meskipun harus melalui fase restrukturisasi dan perampingan, eFishery tetap fokus pada misinya untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi budidaya ikan dan udang.
Dengan dukungan dari berbagai lembaga keuangan dan investor, eFishery berpotensi untuk terus berkontribusi dalam mengatasi tantangan keamanan pangan global.
Sumber terkait: efishery.com