Lima puluh ribu paket voucher diskon kembali dibagikan kepada para nakes di kala Pandemi. Melalui #SEMANGATNAKES, Gojek membuat gerakan untuk sama-sama gotong royong memerangi Covid-19.
“Voucher ini tidak sebanding dengan dedikasi para nakes, namun kami berharap dapat memberi semangat melalui layanan yang kami miliki. Kalian tidak sendirian, Gojek siap menemani,” kata Kevin melalui keterangannya, Jumat (16/7/2021).
Rencananya, paket voucher diskon itu dibagikan kepada para nakes di DKI Jakarta, dan akan diperluas ke Bandung, Jogjakarta, Semarang, dan Surabaya sebagai kota-kota dengan tingkat paparan Covid-19 harian tertinggi.
Paket voucher diskon ini dapat digunakan para nakes untuk memesan ragam layanan Gojek, seperti layanan transportasi (GoRide dan GoCar), layanan pesan-antar makanan (GoFood), layanan pengiriman barang (GoSend), serta layanan belanja kebutuhan sehari-hari (GoMart).
Adapun inisiatif ini merupakan kelanjutan dari dukungan Gojek kepada nakes pada 2020 dalam bentuk pendistribusian 500.000 makanan dari mitra usaha GoFood dan 65.000 voucher perjalanan GoRide dan GoCar untuk para nakes di 131 rumah sakit rujukan COVID-19 se-Indonesia.
“Inisiatif ini juga sejalan dengan misi Gojek untuk terus memudahkan keseharian masyarakat Indonesia, termasuk para nakes sebagai garda terdepan dan terpenting di saat pandemi ini,” tambah Kevin.
Bagi para nakes yang ingin menggunakan paket voucher #SEMANGATNAKES, dapat mengunjungi panduan di blog Gojek http://www.go-jek.com/blog/gojek/voucher-semangatnakes/.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengapresiasi inisiatif #SEMANGATNAKES dari Gojek. Kolaborasi dari pihak swasta seperti Gojek, kata Budi, akan sangat membantu meringankan beban sehari-hari nakes sebagai garda terdepan kesehatan di Indonesia, yang telah berdedikasi dalam penanganan COVID-19 sejak tahun lalu.
“Kami berharap semakin banyak pihak yang terinspirasi dari komitmen Gojek yang selalu berkelanjutan dalam meringankan beban pandemi COVID-19,” ucap Budi.
Meskipun begitu, perjalanan bisnis startup terbesar di Indonesia itu tidak luput dari kegagalan. Co-Founder sekaligus CEO Gojek Kevin Aluwi mengenang masa sulit Gojek di acara Talk Show program akselerasi startup untuk Indonesia Timur, "Muda Maju Bersama 1.000 Startup" yang digelar secara daring, Jumat (16/7/2021).
"Di balik semua cerita kesuksesan startup menjadi seperti sekarang, itu banyak pahitnya, banyak gagalnya, banyak masa sulitnya. Saat kami baru mulai, cari investor susah, liputan media tidak banyak. Gojek tidak dilihat sebagai sesuatu yang menarik," katanya.
Kevin mengatakan, ada banyak sekali momen yang tidak mudah ketika membangun Gojek. Salah satu yang paling dikenang adalah kesulitan Gojek antara tahun 2015 dan 2016. Kevin menyebut, di balik perkembangan Gojek yang begitu pesat, Gojek pernah hampir bangkrut.
"Di 2015 dan 2016, itu masa kami beberapa kali hampir bangkrut. Kami hampir kehabisan duit dan buat saya pribadi, itu masa yang sulit karena tentu kami tidak mau perusahaan gagal," katanya.
Namun dengan berbagai ceerita yang dilalui sebelumnya, startup penyandang gelar decacorn ini bahkan telah melebarkan sayap ke sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, dan Vietnam.