Siapa yang akan percaya bahwa di balik kesuksesan salah satu unicorn Indonesia ada kisah luar biasa Achmad Zaky, seorang pria yang memulai perjalanan bisnisnya dengan berjualan mie ayam? Zaky, pendiri Bukalapak, telah menciptakan salah satu bisnis e-commerce terbesar di Indonesia yang menjadi contoh inspiratif tentang perjalanan wirausaha yang luar biasa.
Butuh kerja keras bagi Zaky untuk mencapai tingkat pencapaiannya saat ini. Menurut Zaky, kesuksesan seperti ini membutuhkan usaha yang keras, kemauan yang kuat, dan tekad yang bulat. Zaky berusaha untuk memulai berjualan mie ayam ketika ia masih menjadi mahasiswa.
Pria berusia 32 tahun ini sempat kehilangan semua uangnya saat berjualan mie ayam dan bangkrut. Dengan pengetahuan yang didapat dari pengalaman tersebut, Zaky mampu menciptakan sebuah perusahaan yang signifikan.
"Tuhan merencanakan sesuatu yang luar biasa untuk kita bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Berjualan mie ayam adalah usaha (bisnis) yang pernah saya lakukan dan gagal, jadi saya ingin mencari kegagalan yang lain. Mengapa? Karena kegagalan adalah proses yang ampuh yang selalu membuat orang garuk-garuk kepala, ingin berkembang. kata Zaky pada konferensi InnoCreativation di Surabaya beberapa tahun yang lalu.
Selain itu, Zaky sempat mengalami rasa rendah diri setelah pindah ke Bandung. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan bahwa ketidakmampuannya berbahasa Inggris membuatnya merasa malu. Bahkan, ia sempat merasa cemas.
Karena kurang percaya diri, Zaky juga sempat ragu untuk bergabung dengan kelompok-kelompok. Namun setelah menghadapi kecemasan tersebut, ia mendapatkan pengalaman yang berbeda.
"Ketika saya tiba dari Sragen, saya kaget. Semua orang di ITB yakin dan mahir berbahasa Inggris ketika saya pertama kali tiba. Saya sempat merasa cemas. Tapi tidak ada rasa takut setelah kami mencoba," katanya.
Saat ini, nilai aset Achmad Zaky tidak diragukan lagi. Pada hari Kamis, 19 Oktober, harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ditutup di level 208 per saham. Signifikansi Zaky sebagai pencipta Bukalapak juga terpengaruh.
Menurut prospektus penawaran umum perdana saham (IPO), Achmad Zaky Syaifudin akan memiliki 4.452.515.674 lembar saham atau 4,32% saham setelah IPO. Dengan demikian, saham Zaky di Bukalapak saat ini diperkirakan bernilai sekitar Rp 926 miliar, dengan asumsi ia tidak menjual sahamnya atau menambah kepemilikannya.