Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis, perusahaan rintisan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperluas pasar mereka. Salah satu tren yang semakin populer adalah produk makanan dan minuman berbasis nabati, yang diminati karena alasan kesehatan dan keberlanjutan.
Di Asia, pasar susu nabati mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh preferensi konsumen terhadap produk yang lebih ramah lingkungan dan sehat.
Salah satu pemain utama dalam industri ini adalah Oatside, produsen susu oat berbasis di Singapura yang berhasil menarik perhatian banyak investor dengan pertumbuhannya yang pesat.
AC Ventures dilaporkan telah berpartisipasi dalam pendanaan Seri B untuk Oatside. Menurut pengajuan regulasi yang dikutip oleh Alternative.pe, beberapa investor lain juga ikut serta dalam putaran pendanaan ini, termasuk TR Capital, Tangram Asia Capital, Temasek, dan GGV Capital.
Total dana yang terkumpul dalam putaran ini melebihi $60 juta, atau sekitar Rp938 miliar, dengan valuasi perusahaan mencapai $650 juta.
Saat dimintai keterangan, AC Ventures menolak memberikan komentar mengenai kabar ini.
Oatside didirikan pada tahun 2020 oleh Benedict Lim, mantan CFO Kraft Heinz Indonesia. Mereka mengklaim sebagai produsen susu oat pertama di Asia. Produk susu oat Oatside diproduksi di Kabupaten Bandung, menggunakan gandum panggang dari Australia dan dirancang khusus untuk selera Asia dengan rasa malt yang khas.
Saat ini, produk Oatside dijual di 18 negara, termasuk Singapura, Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Hong Kong, Filipina, dan India.
Ekspansi mereka semakin dipercepat setelah sebelumnya memperoleh pendanaan Seri A sebesar $65,6 juta pada tahun 2022.
Pasar untuk produk susu nabati ini cukup besar di kawasan Asia Pasifik, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menurut laporan Euromonitor International, Asia-Pasifik adalah wilayah dengan kinerja terbaik untuk susu nabati, dengan penjualan yang diperkirakan mencapai $9,8 miliar pada tahun 2023.
Mengutip data dari DealStreetAsia, Oatside mengalami pertumbuhan bisnis yang signifikan, dengan peningkatan tiga kali lipat pada tahun 2023, menghasilkan pendapatan lebih dari $37 juta. Selain itu, kerugian perusahaan berkurang 59% menjadi $1 juta.
Dengan meningkatnya permintaan dan pasar yang lebih luas, Oatside memperluas lini produknya pada akhir tahun 2023 dengan meluncurkan tiga varian es krim baru, serta rasa susu oat moka dan karamel asin.
Baru-baru ini, Oatside juga meluncurkan produk Chocolate Malt Oat Milk, yang memanfaatkan rasa malt khas mereka. Produk ini pertama kali diperkenalkan di Singapura dan dideskripsikan sebagai “roti cokelat cair”.
Partisipasi AC Ventures dalam pendanaan Seri B Oatside menunjukkan keyakinan investor terhadap potensi besar dari produk susu nabati di pasar Asia. Dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan manfaat kesehatan dan lingkungan dari produk nabati, Oatside berada pada posisi yang kuat untuk memanfaatkan tren ini dan memperluas jangkauannya ke pasar global.
Seiring dengan inovasi produk dan ekspansi yang agresif, Oatside siap untuk menjadi pemimpin dalam industri susu nabati, memberikan alternatif yang lezat dan sehat bagi konsumen di seluruh dunia.
Sumber terkait: https://oatside.com/id