Kualitas sumber daya manusia terus menjadi fokus utama dalam pendidikan di Indonesia. Dua faktor utama untuk meningkatkan kualitas SDM yakni pendidikan dan pelatihan. Berbagai metode dan kurikulum mengalami pergantian sebagai bentuk penyesuaian terhadap perkembangan situasi dan kondisi di masyarakat.
Teknologi yang semakin berkembang turut berdampak pada sektor pendidikan. Apalagi semenjak pandemi, kegiatan pembelajaran yang seharusnya tatap muka menjadi terhalang, sehingga teknologi memegang peranan penting. Peran teknologi dalam bidang pendidikan (education technology) merupakan solusi agar pembelajaran dilakukan secara mudah meski dilakukan di rumah.
Salah satu startup yang menawarkan layanan dalam bidang Edtech yakni Primeskills. Primeskills berfokus pada modul pelatihan VR (virtual reality) untuk berbagai industri seperti konstruksi, perbankan, properti, rumah sakit, dan terutama pelatihan soft skill yang berbasis pada XR (extended reality) dan gamifikasi.
Extended reality merupakan istilah umum yang digunakan untuk mencakup semua teknologi imersif yang dihasilkan oleh komputer. Yaitu Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR).
William Irawan sebagai CEO dari Primeskills melihat adanya ketimpangan pendidikan di Indonesia yang sangat besar. Banyak faktor yang mempengaruhi adanya gap dalam dunia pendidikan, diantaranya keterbatasan sarana pembelajaran, keterbatasan jumlah guru yang terampil, terbatasnya kuantitas dan kualitas guru, dan masih banyak lagi.
Dalam keterangan resminya, William mengungkapkan, "berangkat dari masalah tersebut, kami mengembangkan inovasi training berbasis XR dan gamifikasi untuk mempersempit jarak keterampilan antara lulusan dan industri saat ini, seperti pembuatan modul dan konten menggunakan teknologi virtual reality (VR) demi meningkatkan kualitas pembelajaran.
Primeskills berperan aktif menyediakan modul pembelajaran dengan menggunakan teknologi terkini, yakni Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Learning Experience Platform, yang menjadikan pelatihan menjadi lebih imersif, lebih mudah dipahami, dan lebih efisien dalam proses pembelajarannya.
Menurut riset dari Price Waterhouse Cooper (PwC), dengan teknologi VR dan AR, peserta mengaku empat kali lebih cepat dan fokus berlatih dibanding di dalam kelas, 275% lebih percaya diri untuk mengaplikasikan pembelajaran keterampilan setelah training, dan 3,75 kali lebih terkoneksi secara emosional dengan materi yang diajarkan. Hal ini membuktikan AR dan VR dapat meningkatkan inovasi dan produktivitas dalam dunia pendidikan.
Primeskillss memandang bahwa zaman sekarang, belajar tidak hanya menggunakan satu atau dua gaya belajar saja, melainkan kombinasi antara gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik, sehingga diharapkan pembelajaran akan jauh lebih efektif dan mudah dipahami.
Sepanjang tahun 2022, Primeskills telah bekerja sama dengan berbagai institusi, misalnya institusi perbankan, pemerintahan, perusahaan retail, dan institusi pendidikan.
Dalam kerjasamanya dengan salah satu bank di Indonesia yakni CIMB Niaga, Primeskills menyelesaikan total lebih dari 1.500 jam pelatihan modul VR Training dan mendistribusikan total 325 unit VR Headsets ke 95 kota di seluruh Indonesia.
Dalam kerjasamanya dengan pemerintahan, Primskill memenuhi kebutuhan VR Assessment untuk Kemendagri guna kebutuhan khusus penilaian karyawan dan membantu memperlancar acara tahunan Hari Santri Nasional sebagai bentuk kerja sama lanjutannya dengan Kemenag RI.
Dalam kerjasamanya dengan salah satu perusahaan retail yakni Kawan Lama Group, Primeskillss menyediakan public showcase pada offline store mereka yang menggabungkan teknologi imersif khususnya VR yang dibuat, seperti situasi kehidupan asli untuk mempromosikan produk-produk unggulan mereka.
Dalam kerjasamanya dengan institusi pendidikan, salah satunya Universitas Kristen Petra, Primeskills membuat metode pembelajaran berbasis digital yang mengkombinasikan visual novel dan XR agar semakin menarik.
Dari berbagai portofolio kerja sama tersebut, Primeskills ingin mengatasi permasalahan menggunakan teknologi VR dan AR pada berbagai sektor masyarakat, terutama sektor pendidikan, karena pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Dengan SDM yang berkualitas, maka lambat laun akan meningkatkan lapangan pekerjaan dan tidak kalah untuk bersaing secara global dalam pengadaan teknologi.
Sumber terkait: primeskills.id