Pada hari Jumat, 24 November 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merayakan Milestone Day, yang sekaligus menjadi acara puncak Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 7. Dalam acara ini, para startup dapat memamerkan pencapaian mereka kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah dan investor.
"Empowering Tomorrow: Charting New Landscape in Business and Society" merupakan tema dari Milestone Day kali ini, yang mencakup beberapa talkshow yang menampilkan pembicara motivator dari berbagai sektor, termasuk keuangan, teknologi, kesehatan, dan energi.
Sebuah startup pengelolaan sampah bernama Rekosistem adalah salah satu yang memaparkan perkembangannya. Ernest Layman, CEO startup Rekosistem, mengungkapkan kemitraan pengelolaan sampah dengan PLN dalam acara ini. Rekosistem adalah perusahaan teknologi pengelolaan limbah dan iklim yang telah dikenal luas. Perusahaan ini bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengubah sampah menjadi bahan daur ulang yang berharga.
Menurut Ernest Layman, CEO Rekosistem, sampah harus diubah menjadi sesuatu yang berguna di dunia yang sangat konsumtif saat ini.
"Saat ini, kita sangat konsumtif, sehingga konsumsi melebihi kemampuan bumi untuk menghasilkan bahan," kata Ernest.
Mengingat bahwa sampah dapat berasal dari proses produksi dan konsumsi, produksi sampah akan meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat konsumsi. Oleh karena itu, Rekosistem berupaya untuk menghubungkan kebutuhan pasokan material dengan mengembangkan bahan pengganti. Rekosistem mengubah sampah menjadi sesuatu yang berharga dan bermanfaat, sehingga mengurangi dampak lingkungan.
Rekosistem menangani sampah yang sulit didaur ulang selain sampah yang dapat didaur ulang. Nantinya, sampah ini dapat diubah menjadi bahan lain atau bahkan energi terbarukan.
Bersamaan dengan upaya Rekosistem, PT PLN juga sedang berusaha untuk mengembangkan usahanya untuk mencari bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Tri Hardimasyar adalah Wakil Presiden PT PLN untuk inkubator bisnis dan inovasi teknologi.
Tri menyatakan bahwa, "Kami memiliki tujuan jangka panjang. Tujuan kami adalah menjadi penyedia energi terbaik di ASEAN dan menjadi pilihan utama bagi konsumen." Salah satu dari sekian banyak proyek penting adalah menemukan solusi untuk masalah lingkungan.
Tri mengungkapkan bahwa PLTU, yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar, saat ini menghasilkan sejumlah besar listrik di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki tenaga surya dan tenaga air. Oleh karena itu, PT. PLN berupaya untuk berinovasi dan melakukan penelitian untuk menemukan bahan bakar alternatif selain batu bara.
Hal inilah yang menjadi titik temu dari kolaborasi PT. PLN dan kolaborasi Rekosistem.
Bahan Limbah Dapat Digunakan untuk Menghasilkan Energi
Sampah dapat diubah menjadi energi listrik dengan bantuan inovasi dan teknologi saat ini. Tri mengomentari betapa luar biasanya kerja sama ini.
"Dengan adanya Rekosistem sebagai startup yang mengelola sampah, kemudian dihubungkan dengan kebutuhan kita akan pembangkit listrik," jelas Tri.
Melalui kemitraan dengan para pengusaha, PLN dapat mempercepat teknologi yang layak untuk diimplementasikan. Kemitraan ini memiliki dampak positif bagi lingkungan selain berpotensi sukses secara komersial. Ernest menyatakan, "Sampah dapat digunakan untuk menghasilkan listrik tanpa harus memasang biaya modal yang besar."
Tentu saja, hal ini memenuhi persyaratan PLN. Berkat kemitraan kami, PLN kini memiliki program untuk menurunkan emisi karbon sejalan dengan transisi energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengusulkan agar RUU EBT memasukkan bioenergi yang berasal dari sampah
Energi Baru Terbarukan (EBT) yang berasal dari sampah sebelumnya diusulkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Nantinya, daya beli yang berasal dari bioenergi diamanatkan untuk PT. PLN (Persero).
"Kebijakan umum pengelolaan sampah menjadi energi perlu diperhatikan dan dituntaskan. Secara spesifik, salah satu inisiatif pengembangan bioenergi nasional adalah pemanfaatan sampah organik dan sampah kota sebagai sumber energi," ujarnya pada hari Senin, 20 November 2023, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta.
Pemerintah juga akan memberikan mandat kepada PLN untuk menerima listrik dari bahan bakar nabati sebagai tindak lanjut. Hal ini sejalan dengan inisiatif pengurangan sampah yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Sumber terkait: https://rekosistem.com