GorryWell, sebuah startup teknologi kesehatan lokal, mengungkapkan bahwa mereka sedang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk platform mereka.
Lebih dari 20.000 orang, telah mengunduh aplikasi GorryWell ke perangkat mereka dan bereksperimen dengan fitur-fiturnya, yang dimaksudkan untuk memantau dan meningkatkan gaya hidup sehat yang holistik.
Menurut siaran pers yang dikutip pada hari Jumat, 1 Desember 2024, William Susilo, Co-Founder dan Chairman GorryWell, menyatakan bahwa teknologi pemantauan gaya hidup atau kesehatan bermanfaat bagi lebih dari sekadar individu. William mengatakan bahwa karena produktivitas tim terutama didasarkan pada kesehatan fisik dan mental, teknologi ini bermanfaat bagi bisnis.
"Bayangkan jika sebuah ekosistem perusahaan memiliki program kesehatan dengan pemantauan tingkat kebugaran karyawan yang komprehensif dan berkelanjutan serta didukung oleh manajemen puncak," kata William. "Kinerja bisnis perusahaan cenderung berbanding lurus dengan komitmen perusahaan untuk menerapkan program ini," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini banyak terjadi kecelakaan kerja di berbagai pabrik, produktivitas karyawan senior menurun karena mereka berisiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau pre-diabetes, dan karyawan muda sering kelelahan atau mengalami stres.
Menurutnya, perusahaan harus mulai menerapkan budaya hidup sehat yang komprehensif di semua level organisasi.
Aplikasi GorryWell menggunakan analisis dinamis terhadap pola dan kualitas tidur, pengukuran variabilitas detak jantung untuk mengukur tingkat stres, dan aktivitas pengguna untuk melacak tingkat kelelahan dan stres karyawan. Elemen-elemen dari aplikasi kesehatan ini dapat menjadi dasar untuk memperkenalkan program bantuan dan kesehatan karyawan di tempat kerja.
AI untuk Mendukung Administrasi Data
William menjelaskan bahwa pengembangan AI merupakan upaya untuk mengatasi pengelolaan data gaya hidup yang tidak teratur dan tidak terstruktur. Data gaya hidup ini, yang meliputi tingkat stres, kebiasaan makan dan tidur, serta tingkat aktivitas fisik, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap produktivitas dan risiko seseorang terkena penyakit kronis.
"Sejauh ini, GorryWell telah mengembangkan AI dalam aplikasinya, yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan menganalisis gaya hidup individu, mulai dari pola makan, pola istirahat, pola aktivitas fisik, bahkan mengukur tingkat stres," ujar William.
"Data inilah yang menjadi dasar dalam menyusun fitur resep makanan, bahan untuk memberikan konsultasi oleh wellness coach, dan menyajikan rekomendasi panduan gaya hidup yang lebih personal," tandasnya.
Peran Kecerdasan Buatan di Bidang Medis
Kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk membantu dokter dalam proses diagnostik, menurut penelitian dari program studi Ilmu Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
AI juga berpotensi meningkatkan efektivitas rekomendasi untuk tindakan pencegahan dan upaya kuratif dengan membuatnya lebih mudah bagi para profesional medis untuk memantau dan menganalisis data gaya hidup individu yang sebelumnya tidak terukur dan tidak terstruktur. Pada akhirnya, hal ini memaksimalkan produktivitas dokter dengan mengurangi waktu yang harus dihabiskan dokter untuk mengasimilasi dan menginterpretasikan data gaya hidup pasien dalam waktu yang lama.
Teknologi AI menggunakan algoritme pembelajaran mesin yang canggih untuk menawarkan rejimen kebugaran yang dipersonalisasi kepada setiap pekerja, rekomendasi diet, dan strategi pengurangan stres.
Manfaat untuk Kesehatan Karyawan
Menurut data dari Asian Bank Development, terdapat penurunan 70 persen kecelakaan kerja dan peningkatan 21 persen keuntungan dengan adanya budaya kesehatan karyawan. Selain itu, terdapat peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 10%, penurunan ketidakhadiran karyawan sebesar 41%, penurunan perputaran karyawan sebesar 24%, dan peningkatan skor ESG.
Dalam jangka panjang, perusahaan yang memprioritaskan kesejahteraan karyawan cenderung memiliki tingkat retensi yang lebih baik, tingkat produktivitas yang lebih tinggi, dan biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah," katanya.
Sumber terkait: https://gorrywell.com